Fitrah Islami Online

Penyebar Ilmu dan Maklumat Islami

TERBUKTI BAHWA TUDUHAN MAULID NABI BERASAL DARI SYIAH DINASTY FATIMIYAH YG BERDIRI THN 908H ADALAH FITNAH DAN DUSTA



FAKTA IMAM AS-SUBKI YANG LAHIR 683H – Wafat 756H MEMPERINGATI MAULID NABI.

A R T I N Y A : MAULID NABI BERASAL DARI SYIAH DINASTY FATIMIYAH ADALAH FITNAH & DUSTA KAUM KHAWARIJ SALAFI WAHABIYAH AN NAJDI

Sayid Bakri bin Sayid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam Kitab I‘anatut Thalibin mengatakan sebagai berikut :
جرت العادة أن الناس إذا سمعوا ذكر وضعه صلى الله عليه وسلم يقومون تعظيما له صلى الله عليه وسلم وهذا القيام مستحسن لما فيه من تعظيم النبي صلى الله عليه وسلم ، وقد فعل ذلك كثير من علماء الامة الذين يقتدى بهم. قال الحلبي في السيرة فقد حكى بعضهم أن الامام السبكي اجتمع عنده كثير من علماء عصره فأنشد منشده قول الصرصري في مدحه صلى الله عليه وسلم: قليل لمدح المصطفى الخط بالذهب على ورق من خط أحسن من كتب وأن تنهض الاشراف عند سماعه قياما صفوفا أو جثيا على الركب فعند ذلك قام الامام السبكي وجميع من بالمجلس، فحصل أنس كبير في ذلك المجلس وعمل المولد. واجتماع الناس له كذلك مستحسن
Artinya, “Sudah menjadi tradisi bahwa ketika mendengar kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut-sebut, orang-orang akan berdiri sebagai bentuk penghormatan bagi rasul akhir zaman.
Berdiri seperti itu didasarkan pada istihsan (anggapan baik) sebagai bentuk penghormatan bagi Rasulullah SAW.
Hal ini dilakukan banyak ulama terkemuka panutan umat Islam.
Al-Halabi dalam Sirah-nya mengutip sejumlah ulama yang menceritakan bahwa ketika majelis Imam As-Subki dihadiri para ulama di zamannya , Imam As-Subki ( L 683 H – W 756 H ) membaca syair pujian untuk Rasulullah SAW dengan suara lantang, ‘Sedikit pujian untuk Rasulullah SAW oleh tinta emas , di atas mata uang dibanding goresan indah di buku-buku Orang-orang mulia terkemuka bangkit saat mendengar namanya , berdiri berbaris atau bersimpuh di atas lutut.
Selesai membaca syair Imam As-Subki berdiri yang kemudian diikuti oleh para ulama yang hadir.
Kebahagiaan muncul di majelis tersebut dan maulid Rasulullah SAW diperingati di dalamnya.
Pertemuan umat Islam demi kelahiran Rasulullah SAW juga didasarkan pada istihsan.”
( Lihat Sayid Bakri bin Sayid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I‘anatut Thalibin, Darul Fikr, Beirut, Libanon, tahun 2005 M/1425-1426 H, juz III, halaman 414).

Ini kata Ulama’ Soal Merayakan maulid Nabi

1. Imam Jalaluddin As-suyuthi, penulis Tafsir Jalalain : …

يستحب لنا إظهار الشكر بمولده صلى الله عليه وسلم والإجتماع وإطعام الطعام ونحو ذالك من وجوه القربات وإظهار المسرات… هو من البدع الحسنة التى يثاب عليها صاحبها لمافيه من تعظيم قدر النبي صلى الله عليه وأله وسلم وإظهار الفرح والإستبشار بمولده الشريف ( الحاوى للفتاوى ج ١ ص ٢٩٢ )

“Dianjurkan bagi kita untuk bersyukur atas kelahiran Nabi, dg cara berkumpul dan berbagi makanan atau cara lainnya, dari hal2 yg bs mendekatkan pd Allah dan menampakkan kegembiraan.”. Hal itu termasuk bid’ah hasanah yg diberi pahala yg melakukannya, krna itu adalah bentuk memulyakan baginda Nabi, menunjukkan kegembiraan atas lahirnya, serta bentuk siar perihal kelahirannya yg mulia.
(Al hawi lil fatawi jilid 1 hal. 292)

2. Syeikh Ibnu hajar al asqolani, penulis Fathul bari syarah sahih bukhori : ….

وأي نعمة أعظم من النعمة ببروز هذا النبي الرحمة فى ذالك اليوم وعلى هذا فينبغى أن يقتصر فيه على ما يفهم الشكر لله تعالى من التلاوة والإطعام وإنشاد شيىء من المدائح النبوية المحركة للقلوب الى فعل الخير والعمل للأخرة ( الفتاوى الكبرى ج ١ ص ١٩٦ )

“dan nikmat mana lagi yg lebih besar dari munculnya Nabi pembawa rohmat pada hari itu, maka semestinya ada rasa syukur pada Allah dg bacaan (qur’an), berbagi makanan, dan melantunkan syair2 pujian kenabian yg bisa menggerakkan hati untuk senantiasa berbuat baik dan beramal untuk akhirat.
( Al fatawi al kubro jilid 1 hal. 196 )

3. Ibnu Taimiyah, ulama’ yg jadi rujukan utama kaum salafi/wahabi : …

فتعظيم المولد و اتخاذه موسما قد يفعله بعض الناس و يكون له فيه اجر عظيم لحسن قصده و تعظيمه لرسول الله صلى الله عليه وسلم. ( اقتضاء الصراط المستقيم ج ٢ ص ١٢٦ )

“adapun mengagungkan perayaan maulid dan menjadikannya sebagai kegiatan rutin, itu hal yang biasa dilakukan oleh sebagian masyarakat, dalam kegiatan tersebut terdapat pahala yang besar karena bagusnya tujuan, dan juga sebagai pengagungan terhadap Baginda Nabi Muhammad.
( Iqtidha ash-Shirat al-Mustaqim jild 2 hal 126 )

Jika ada sekelompok orang yg menyesatkan Maulid Nabi, tanyakan dulu apakah orang Tersebut lebih alim dari Imam Suyuthi penulis Tafsir Jalalain, Lebih alim dari Syeikh Ibnu Hajar Al-asqolani penulis syarah Sahih Bukhori!!!!?

Wallahu a’lam.

10/10/2022 - Posted by | Bicara Ulama, Perbahasan Ulama, Q & A (Soal Jawab), wahabi |

No comments yet.

Leave a comment